Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara adakan seminar kebangsaan, “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah”

Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara adakan seminar kebangsaan, “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah”

Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah (PSAA) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) Unisnu Jepara menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah”. Pada Rabu (22/6/22). Seminar ini berlangsung secara luring di ruang seminar Pascasarjana Unisnu Jepara dan disiarkan langsung di Youtube Aswaja An-Nahdliyyah Cannel.

Peserta seminar kebangsaan dihadiri oleh 62 orang peserta terdiri dari Gusdurian Jepara, PC Muslimat NU Jepara, MUI Jepara, PC Fatayat NU, PC Fatayat NU Jepara, Lakpesdam NU Jepara, PCNU Jepara, Kesbangpol Jepara, Pergunu Jepara, Banser PC GP. Ansor Jepara, PC GP. Ansor Jepara, PMII Jepara, BEM FTIK Unisnu Jepara, Lesbumi PCNU Jepara, DPD ABI Jepara, Muslimah ABI Jepara, FKUB Kabupaten Jepara, DPW ABI Jateng, LP. Ma’arif NU Jepara, PD Muhammadiyah Jepara.


Kegiatan ini merupakan kerjasama dengan Pondok Pesantren Darut Taqrib Jepara, Jaringan Gusdurian Jepara, dan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jepara tentang terbangunnya solidaritas antar kelompok mazhab dan ormas dalam Islam di Kabupaten Jepara. kegiatan ini bertujuan Membangun iklim toleransi intern umat Islam di Jepara, Menciptakan iklim keagamaan yang sejuk dan santun di Jepara, dan Media silatrahim antar stakeholders lintas ormas dan mazhab.


Adapun tujuan khusus seminar kebangsaan yang bertajuk “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah” adalah Peserta mampu meningkatkan spirit nasionalisme dan moderasi beragama , Peserta mampu menangkal kabar palsu di ruang publik yang membawa sentimen keagamaan untuk kepentingan kelompok tertentu, dan Peserta mampu memahami relasi antara konsep wilayatul faqih, khilafah, dan NKRI. 


 Gus Ahmad Sahil sebagai perwakilan PCNU Kabupaten Jepara dalam sambutanya menyampaikan apresiasinya kepada Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara yang telah menyelenggaran seminar kebangsaan dengan tema “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah”. “oleh karena itu PCNU kabupaten jepara mengapresiasi dengan adanya acara ini, semoga  acara ini bisa memperkuat ideologi ke-Aswaja-an masyarakat”. Beliau menambahkan, “ kita secara bersama-sama harus memandang NKRI adalah sesuatu  yang final yang tidak boleh dirongrong dan diganti dengan faham apapun, maka segala bentuk kelompok yang ingin mengganti ideologi NKRI dengan ideologi yang bukan ideologi Pancasila, itu adalah kelompok makar yang memang harus kita hadapi bersama”.


Bapak Rektor Unisnu Jepara Dr. H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag. sebagai keynote speaker menyampaikan  bahwa giodialog peradaban Islam  merupakan harapan dari cita ideal kehidupan Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, yang  bercirikan cendekia dan berakhlaqul karimah. Diharapkan pula secara berangsur dapat mewujudkan angan – angan dalam kenyataan suatu komunitas atau umat Islam yang mendekati Ruhamaa’bainahum saling cinta, kasih, antar sesama kita semuanya. “dengan ini silahturahim kita harapkan silaturahim itu tetap berlanjut”.


Acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Narasumber yaitu Abdul Wahab, S.Sos.I., dari Unisnu Jepara, Dr. Umar Shahab, MA., dari Ketua Dewan Syura Ahlulbait Indonesia/ABI sekaligus Dosen STFI Sadra Jakarta, dan AKP. Aris Suliatiyono, S,H. Kasat Intelkam Polres Jepara. selanjutnya acara dilanjutkan diskusi bersama dengan peserta seminar kebangsaan “NKRI, Wilayatul Faqih, dan Khilafah”.

Moderator diskusi dipimpin langsung oleh  kepala Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara beliau Bapak Ahmad Saefudin, S.Pd.I., M.Pd.I. sebagai pengantar diskusi beliau menyampaikan fokus pembahasan oleh Narasumber pertama yaitu Dr. Umar Shahab, MA. Yaitu konsep wilayatul faqih. terkadang konsep wilayatul faqih ini sering disalah pahami. Terutama bagi kita dikalangan mayoritas sunni, yang ada di Jepara khususnya maupun di Indonesia pada umumnya. “Ada anggapan bahwa wilayatul faqih itu bagian dari doktrin untuk menuju khilafah”. Beliau menambahkan “peserta yang hadir bisa menambahkan atau mendalami atau boleh bertabayyun klarifikasi pada diskusi kali ini”. Selanjutnya fokus pembahasan oleh Narasumber ke dua Abdul Wahab, S.Sos.I., yaitu kontrofersi Khilafah, bagaimana relasinya antara Agama, Negara, dan dalam bingkai Pancasila.


Komentar



Berita Sejenis