Tujuh Buku Ajar UNISNU Siap Diterbitkan

Tujuh Buku Ajar UNISNU Siap Diterbitkan

Seleksi penulisan buku ajar telah selesai dan dipuncaki dengan Bedah Buku Ajar Terbaik UNISNU yang diselenggarakan kemarin (18/8/2016). Dari sembilan dosen yang mengirim naskah, terpilih tujuh dosen untuk menerima insentif dan bukunya dapat diterbitkan. Ketujuh dosen berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/FTIK sebanyak 2 dosen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan 3 dosen, Fakultas Sains dan Teknologi (Fakultas Saintek) 1 dosen, dan Program Pasca Sarjana 1 dosen. Di antara dosen yang menerima insentif adalah mereka dengan revisi buku yang paling sedikit. Mereka adalah Yushinta Eka Farida, M.Pd (FTIK), Edi Susilo, M.Ek (FEB) dan Jumaiyah, M.Si (FEB). Yushinta menulis buku dengan judul Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi terpilih sebagai penulis buku ajar terbaik dan karyanya dibedah bersama Drs. Murywantobroto, M.Hum. “Buku ini ditulis karena referensi mata kuliah Bahasa Indonesia sangat terbatas di UNISNU, juga karena kelihatannya Bahasa Indonesia sepele, tapi pada prakteknya banyak yang belum bisa,” tutur Yushinta saat memaparkan isi bukunya. Menurut Murywantobroto yang biasa dipanggil Broto, buku yang ditulis secara isi dan tujuan bagus, tetapi layaknya gading yang tak retak, masih banyak kekurangan dalam hal penulisan. Dan setelah ini harus ada penyempurnaan sehingga kebermanfaatan buku bisa dirasakan oleh semua pihak terutama mahasiswa. Rektor mengungkapkan bahwa dosen wajib menunjukkan serta mempertanggungjawabkan keilmuannya salah satunya dengan menulis. “Saya menghargai para dosen sudah mulai menulis karena ini menunjukkan concernterhadap kelilmuan serta proses pembelajaran. Semoga semakin hari semakin banyak dosen yang menulis, lebih khusus untuk membantu proses perkuliahan dan meningkatkan kualitas pendidikan di UNISNU,” tuturnya saat membuka acara bedah buku. Acara ini berlangsung selama lebih kurang dua jam. Diskusi berlangsung menarik. Peserta yang kesemuanya adalah dosen ikut memberikan masukan, pertanyaan, juga beberapa sanggahan atas buku yang ditulis Yushinta juga kepada LPP sebagai penyelenggara. “Saya mengapresiasi karena berani memulai menulis dan mengirimkan naskah untuk diseleksi, dibandingkan dengan kita yang hanya ngritik,” tutur Abdul Wahab, Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Pada kegiatan ini Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPPM) juga melakukan penandatanganan kontrak hibah dikti dan penyerahan simbolis dana hibah bagi 32 tim yang lolos. [Yunita R.F]  The selection of textbook writing has been completed and closed by Panel Discussion of the best book, held yesterday (18/08/2016). Of the nine lecturers who sent the manuscript, seven lecturers were selected to receive incentives and the book could be published. The seven lecturers come from Faculty of Tarbiyah and Teacher Training / FTIK as much as 2 lecturers, Faculty of Economics and Business (FEB) with 3 lecturers, Faculty of Science and Technology (Faculty of Saintek) 1 lecturer, and Graduate Program 1 lecturer. Among the lecturers receiving incentives are those with the fewest revisions of the book. They are Yushinta Eka Farida, M.Pd (FTIK), Edi Susilo, M.Ek (FEB) and Jumaiyah, M.Si (FEB). Yushinta wrote a book with the title of Indonesian Higher Education selected as the best textbook writer and his work dissected with Drs. Murywantobroto, M. Hum. "This book is written because the reference of Indonesian language is very limited in UNISNU, also because it seems trivial Indonesian, but in practice many can not," said Yushinta when exposing the contents of his book. According to Murywantobroto commonly called Broto, the book is written in content and a good goal, but like the ivory is not cracked, there are still many shortcomings in terms of writing. And after this there must be a refinement so that the usefulness of the book can be felt by all parties, especially students. The Rector disclosed that lecturers are obliged to show and be responsible for their scholarship by writing one. "I appreciate the lecturers have started writing because it shows concern to the science and learning process. Hopefully more and more lecturers who write, more specifically to help the process of lectures and improve the quality of education in UNISNU, "he said when opening the book review event. This event lasted for approximately two hours. Discussion was interesting. Participants who are all lecturers participated in providing input, questions, as well as some objections to the book written Yushinta also to the LPP as the organizer. "I appreciate it because I dare to start writing and submitting manuscripts to be selected, compared to those of us who are just ngritic," said Abdul Wahab, Head of Communications and Islamic Broadcasting. In this activity the Institute for Research and Development (LPPM) also signed a dikti grant contract and a symbolic handover of grant funds for 32 qualified teams. [Yunita R.F]

Komentar



Berita Sejenis